Trafo adalah perangkat vital dalam sistem kelistrikan, dan salah satu komponen utamanya adalah oli trafo. Oli ini tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga sebagai isolator listrik dan pendingin. Artikel ini akan membahas jenis-jenis oli trafo, perannya, serta tips perawatan yang tepat.
Fungsi Oli Trafo
- Sebagai Isolator
Oli trafo membantu mencegah hubungan pendek antara komponen dalam trafo dengan meningkatkan daya isolasi. - Sebagai Pendingin
Trafo yang beroperasi terus-menerus cenderung memanas. Oli trafo menyerap panas dari inti trafo dan menyebarkannya, menjaga suhu tetap stabil. - Perlindungan terhadap Korosi
Oli melapisi komponen logam di dalam trafo, melindunginya dari kelembapan dan oksidasi.
Jenis-Jenis Oli Trafo
- Oli Mineral
- Jenis oli trafo yang paling umum digunakan.
- Terbuat dari minyak bumi dan memiliki sifat isolasi serta pendinginan yang baik.
- Contoh: Parafinik dan Naphthenic Oil.
- Oli Sintetis
- Alternatif yang lebih tahan lama dibanding oli mineral.
- Lebih tahan terhadap oksidasi dan suhu tinggi.
- Cocok untuk trafo di lingkungan ekstrem.
- Oli Silikon
- Umumnya digunakan pada trafo kecil dan trafo tahan api.
- Keunggulan utamanya adalah ketahanan terhadap suhu tinggi dan risiko kebakaran yang lebih rendah.
Tanda Oli Trafo Perlu Diganti
- Warna oli berubah menjadi gelap.
- Muncul endapan atau lumpur di dalam oli.
- Tingkat viskositas menurun, sehingga oli tidak lagi efektif mendinginkan trafo.
Tips Perawatan Oli Trafo
- Lakukan pengujian oli secara berkala untuk memantau kualitasnya.
- Gunakan oli trafo yang sesuai dengan spesifikasi perangkat.
- Ganti oli secara rutin, terutama jika trafo sering bekerja dengan beban tinggi.
Baca artikel utama: Service Trafo: Panduan Lengkap Perawatan dan Perbaikan