Sistem penyaluran energi listrik terbagi dalam beberapa bagian yang disebut dengan Sistem Tenaga Listrik (STL), sistem tenaga listrik adalah rangkaian instalasi penyaluran listrik yang terbagi menjadi :
- Pembangkitan
- Transmisi / Penyaluran
- Distribusi.
- Konsumen
Pembangkitan : Pembangkitan adalah proses dimana listrik dibangkitkan, listrik adalah suatu energi dimana energi hanya bisa dirubah, maka energi listrik berasal dari pengubahan energi, bisa dari energi apapun contohnya diantara lain adalah PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) dari energi air, PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) dari uap panas, PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) yang memakai bahan bakar minyak, dan masih banyak lagi. Prinsip pembangkitan energi listrik pada dasarnya energi awal (yang akan dirubah menjadi energi listrik) dipakai untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator, dalam generator ada kumparan dan magnet digerakkan oleh turbin yang bergerak oleh energi primer, menghasilkan elektromagnetik yang akan menghasilkan listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 20 kV dan disalurkan ke Transmisi, sebelum masuk ke Transmisi tegangan di naikkan (Step-up) oleh Trafo Step Up
Transmisi / Penyaluran : Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan, tegangan dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia yaitu ada 70 kV, 150 kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV, yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Ekstra Tinggi (TET). Tujuan tegangan dinaikkan agar mengurangi rugi-rugi daya akibat panjangnya saluran, makin tinggi tegangannya maka makin berkurang rugi daya yang terjadi. Tegangan yang akan diturunkan pada Distribusi biasanya tegangan 150 kV dan 70 kV, sedangkan 500 kV dipakai untuk penyaluran. Saluran transmisi terdiri dari saluran udara yang biasa disebut SUTT / SUTET dan kabel bawah tanah yang biasa disebut SKTT. Untuk saluran udara biasanya terlihat dari tower-tower listrik yang besar, makin tinggi tegangannya makin besar struktur towernya.
Distribusi : Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen, Distribusi terbagi menjadi distribusi primer dan distribusi sekunder. Distribusi primer adalah penyaluran listrik dari transmisi yang telah diturunkan tegangannya oleh trafo step-down menjadi 20 kV yang diklasifikasikan sebagai tegangan menengah (TM), dan disalurkan melalui penyulang-penyulang (feeder). Sama seperti transmisi, saluran distribusi primer ada yang saluran udara (SUTM) dan kabel bawah tanah (SKTM). Pada SUTM biasanya kita melihat di pinggir jalan ada tiang dengan tiga kawat konduktor di atasnya. Sebelum masuk ke Distribusi sekunder listrik akan diturunkan lagi tegangannya oleh trafo step-down menjadi tegangan pakai. Distribusi sekunder adalah saluran dari trafo step-down distribusi hingga ke kWh pelanggan, tegangan pada distribusi sekunder adalah tegangan pakai yaitu 380/220 Volt yang diklasifikasikan sebagai tegangan rendah (TR).
Konsumen : Konsumen adalah pemakain jasa tenaga listrik, konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakai oleh konsumen tersebut. Konsumen biasa (untuk rumah tinggal atau kantor) biasanya memakai tegangan rendah yang disebut Konsumen TR dengan tegangan pakai 380/220 Volt, konsumen TR ini menerima suplai listrik dari Saluran Distribusi Sekunder. Pemakaian listrik untuk bisnis seperti mall, hotel dan lain-lain, maupun industri menengah biasanya menggunakan listrik tegangan menengah yang disebut dengan konsumen TM, konsumen TM ini mendapat supply listrik langsung dari penyulang Distribusi Primer. Untuk konsumen Industri besar seperti pabrik semen dan lain-lain yang membutuhkan daya listrik besar biasanya berlangganan listrik tegangan tinggi yang disebut konsumen TT, supply listrik biasanya langsung didapatkan dari saluran transmisi tegangan tinggi.